“Fer, Ferry…sini nak”
“Iya Ma”
“Kamu diajak ama Tante Tita ke Pasar Baru, kamu mau ikut?”
“Iya Tante?”
“Iya, Yuk ikut Tante”
“Asikkk….mau dong”
“Ya sudah sana, rapiin mainan kmu terus ganti baju ya”
“Iya Ma”
Tak berapa lama akupun sudah rapi dan siap untuk jalan-jalan.
“Kamu jangan nakal ya, jangan minta beli-beli ya Fer. Hati-hati ya Ta”
“Sip Kak, ga usah kuatir deh, Ferry pasti gue pegangin terus. Ayo Fer”
“Tante emang mau beli apa?” tanyaku sesampai di Pasar Baru.
“Tante mau nyari sepatu nih” ujar Tante Tita sambil memasuki salah satu toko sepatu. Setelah melihat-lihat dan mencoba salah satu sepatu Tante Tita pun mengajakku pindah ketoko sebelah. Akhiranya kami pun keluar masuk toko sepatu.
“Tante nyari sepatu yang kaya apa sih”
“Sepatu buat kerja, kan baru keterima kerja. Lusa Tante mulai kerja. Kerjaan pertama Tante”
“Oooo..”
“Kenapa? Kamu capek”
“Ah engga Tante” jawabku sambil duduk dipojok toko sambil melihat Tanteku mencoba sepatu. ‘Duh lama banget ya’ gerutuku dalam hati. Tanti Tita melihatku dan aku mencoba untuk tersenyum.
“Yu kita cari ke toko sebelah. Disini engga ada ukuran Tante” ajak Tante Tita sambil menggandengku keluar toko. Disamping toko itu aku melihat ada orang yang sedang membeli es krim. Aku melihatnya sambil berpikir ‘enak banget es krimnya’. Tante Tita tetap menggandengku melewati penjual es krim itu dan aku melihat pembeli tadi menjilatin es krimnya. Aku cuma memlihat sambil menelan ludahku. Ketika hendak memasukin toko, aku tetap melihat ke penjual es krim tadi.
“Kamu mau es krim?” tanya Tante Tita ketika melihat aku masih melihat ke penjual es krim itu.
“Ah engga kok Tan”
Ketika Tante Tita sedang asik melihat-lihat sepatu dan mencobanya, iseng-iseng aku kedepan toko dan mengintip ke penjual es krim. Ada seorang ibu sedang membelikan es krim buat anaknya. Air liurku mulai keluar. Aku buru-buru masuk lagi sebelum aku bertambah ngiler. Aku pun melihat-lihat sepatu anak-anak agar tidak terpikir lezatnya es krim itu.
Ternyata Tante Tita menemukan sepatu yang diinginkannya. Dan dia pun membelinya. Setelah mendapatkan sepatunya Tante Tita menggandengku keluar toko dengan senyum puas.
“Yu kita pulang, Tante sudah dapet nih sepatunya”
Ketika keluar toko aku melihat penjual es krim itu sedang menuangkan es krim ke cone. ‘Wah es krim coklat’ ujarku dalam hati. Tante Tita tetap menggandengku melewati penjual es krimnya. Tanpa aku sadari aku masih melihat kepenjual es krim itu meski sudah cukup jauh kami melewatinya.
“Kamu mau beli es krim itu?” tanya Tante Tita lagi.
Aku menggeleng dan berkata, “Yu pulang Tan”.
Sesampai dirumah Mama menyambutku.
“Hay Fer, gimana tadi jalan-jalannya?”
“Ya..gitu deh Ma, Tante keluar masuk toko melulu, untung dapat juga sepatunya”
“Terus, kamu ga bandel kan?”
“Enggak dong Ma, eh Ma tadi disana ada yang jual es krim, enak deh, apa lagi ada es krim coklatnya”
Mama tersenyum manis, “Enak dong kamu makan es krim coklat, kan itu kesukaan kamu”
“Engga kok Ma”
“Loh kenapa? Tante Tita engga beliin kamu?”
“Ya engga Ma, kan aku ga minta beliin”
Tiba-tiba Mama langsung berdiri dan memanggil Tante Tita dengan nada marah.
Aku kaget dan berpikir, ‘Waduh…..aku salah apa ya sampai Mama marah?’
Ingat-ingat pesan Mama
“Iya Ma”
“Kamu diajak ama Tante Tita ke Pasar Baru, kamu mau ikut?”
“Iya Tante?”
“Iya, Yuk ikut Tante”
“Asikkk….mau dong”
“Ya sudah sana, rapiin mainan kmu terus ganti baju ya”
“Iya Ma”
Tak berapa lama akupun sudah rapi dan siap untuk jalan-jalan.
“Kamu jangan nakal ya, jangan minta beli-beli ya Fer. Hati-hati ya Ta”
“Sip Kak, ga usah kuatir deh, Ferry pasti gue pegangin terus. Ayo Fer”
“Tante emang mau beli apa?” tanyaku sesampai di Pasar Baru.
“Tante mau nyari sepatu nih” ujar Tante Tita sambil memasuki salah satu toko sepatu. Setelah melihat-lihat dan mencoba salah satu sepatu Tante Tita pun mengajakku pindah ketoko sebelah. Akhiranya kami pun keluar masuk toko sepatu.
“Tante nyari sepatu yang kaya apa sih”
“Sepatu buat kerja, kan baru keterima kerja. Lusa Tante mulai kerja. Kerjaan pertama Tante”
“Oooo..”
“Kenapa? Kamu capek”
“Ah engga Tante” jawabku sambil duduk dipojok toko sambil melihat Tanteku mencoba sepatu. ‘Duh lama banget ya’ gerutuku dalam hati. Tanti Tita melihatku dan aku mencoba untuk tersenyum.
“Yu kita cari ke toko sebelah. Disini engga ada ukuran Tante” ajak Tante Tita sambil menggandengku keluar toko. Disamping toko itu aku melihat ada orang yang sedang membeli es krim. Aku melihatnya sambil berpikir ‘enak banget es krimnya’. Tante Tita tetap menggandengku melewati penjual es krim itu dan aku melihat pembeli tadi menjilatin es krimnya. Aku cuma memlihat sambil menelan ludahku. Ketika hendak memasukin toko, aku tetap melihat ke penjual es krim tadi.
“Kamu mau es krim?” tanya Tante Tita ketika melihat aku masih melihat ke penjual es krim itu.
“Ah engga kok Tan”
Ketika Tante Tita sedang asik melihat-lihat sepatu dan mencobanya, iseng-iseng aku kedepan toko dan mengintip ke penjual es krim. Ada seorang ibu sedang membelikan es krim buat anaknya. Air liurku mulai keluar. Aku buru-buru masuk lagi sebelum aku bertambah ngiler. Aku pun melihat-lihat sepatu anak-anak agar tidak terpikir lezatnya es krim itu.
Ternyata Tante Tita menemukan sepatu yang diinginkannya. Dan dia pun membelinya. Setelah mendapatkan sepatunya Tante Tita menggandengku keluar toko dengan senyum puas.
“Yu kita pulang, Tante sudah dapet nih sepatunya”
Ketika keluar toko aku melihat penjual es krim itu sedang menuangkan es krim ke cone. ‘Wah es krim coklat’ ujarku dalam hati. Tante Tita tetap menggandengku melewati penjual es krimnya. Tanpa aku sadari aku masih melihat kepenjual es krim itu meski sudah cukup jauh kami melewatinya.
“Kamu mau beli es krim itu?” tanya Tante Tita lagi.
Aku menggeleng dan berkata, “Yu pulang Tan”.
Sesampai dirumah Mama menyambutku.
“Hay Fer, gimana tadi jalan-jalannya?”
“Ya..gitu deh Ma, Tante keluar masuk toko melulu, untung dapat juga sepatunya”
“Terus, kamu ga bandel kan?”
“Enggak dong Ma, eh Ma tadi disana ada yang jual es krim, enak deh, apa lagi ada es krim coklatnya”
Mama tersenyum manis, “Enak dong kamu makan es krim coklat, kan itu kesukaan kamu”
“Engga kok Ma”
“Loh kenapa? Tante Tita engga beliin kamu?”
“Ya engga Ma, kan aku ga minta beliin”
Tiba-tiba Mama langsung berdiri dan memanggil Tante Tita dengan nada marah.
Aku kaget dan berpikir, ‘Waduh…..aku salah apa ya sampai Mama marah?’
Ingat-ingat pesan Mama