25 April, 2010

Berburu

Malam telah meninggi. Kegelapan telah merayap kemana-mana. Dalam keheningan aku berdiri diam. Tak bergerak. Tak bersuara. Hanya berdiri. Menyesuaikan mata melihat dalam kegelapan. Menanti dengan penuh kesabaran.

Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam terlihat di ujung sana. Kupastikan kalau itu adalah benar. Bukan hanya kilauan sinar diujung mata. Dengan berlahan aku bergerak. Menuju bayangan itu. Pelan-pelan. Tanpa suara.

Sejenak kucari dimana dia. Sejenak kukehilangan arah. Kemudian terdengar suara gemeresek dipojokan sana. Kupicingkan mata agar lebih tajam melihat. Dalam hening kelihat dia. Lalu aku mendekat. Tapi dia bergerak dalam kegelapan. Aku kehilangan dia.

23 April, 2010

The Ghost Writer

Ada fim bagus nih buat akhir pekan ini. JudulnyaThe Ghost Writer. Eit sebelumnya jangan salah sangka ya. Bukan berarti karena ada kata ‘ghost’ yang artinya hantu maka film ini adalah film horor ya. Film ini asli film drama.

22 April, 2010

Yang tertunda

Sebelumnya gw minta maaf ke richo krn gw telat ngerjain tag yg dikasih karena kesibukan gw (yg terkadang ga jelas sibuk ngapain). Tx banget bro atas tag berikut awardnya. Kl dari apa yg elo tulis tentang tag ini, gw jadi tersanjung krn berarti gw dianggap sahabat dan diperhatiin ama elo (hehehhe).

Sebenernya beberapa dari pertanyaan yang ada di tag ini yang jawabannya uda pernah gw jadiin postingan tersendiri. Jadi untuk mempersingkatnya gw bakal ngelink ke postingan gw yang berhubungan dengan jawaban tersebut (halah..alesan aja nih padahal sih pingin promo postingan terdahulu n males nulisnya aja lagi hehehhee). Anw berikut ini tagnya:

19 April, 2010

2 Festival

Untuk penggemar film-film festival, sekarang ini pasti lagi senang2nya karena sedang ada perhelatan 2 film festival, yaitu International Film Festival for Kids and Young People : Kids Festival 2010 dan Festival Senima Perancis 2010. Kedua festival ini nyaris diselenggarakan secara bersamaan.

17 April, 2010

Kumkum

Gw baru aja pulang dari Museum Mandiri yang berada di kawasan Kota Tua. Di sana, hari ini dan besok lagi ada acara Kumkum (kumpul yuk kumpul) untuk berbagi dan berbuat. Disini berkumpul beberapa komunitas yang peduli dengan lingkungan. Selain komunitas2 yang dekat dan akrab dengan kehutanan dan satwa atau sampah aja tapi ada juga komitas2 yg unik. Liat aja ada komunitas busway, komunitas nebeng, komunitas bike to work. Komunitas2 ini mengusung untuk mengurangi pemakaian bbm yang berlebihan dengan cara menggunakan sepeda (ada parkiran khusus sepeda disini), menggunakan transportasi masal atau menggunakan mobil dengan beramai2.

Selain komunitas yang berbau lingkungan adan juga komunitas yang peduli dengan anak2 kecil dan ilmu pengtahuan. Gw baru tau ada peguyupan Karl May (gw yakin pasti ga ada yg tau deh hehehehe). Ada yang ngumpulin buku2 untuk dibuat perpustakaan keliling. Kalau mau nyoba neropong bintang juga bs disini. Untuk para blogger juga sebenernya ada kompitisinya tp sayangnya kok kurang promisi ya. Untuk anak2 kecil disini bisa bermain ular tangga besar dengan anak itu sendiri yang jadi pionnya.

Selain komunitas2 tadi, juga ada stand2 yang berisikan produk kerajianan dalam negeri dan (ini dia nih yang menarik) makan2 yang lumayan uda jarang ditemuin di Jakarta. Ada yang ngejual tales rebus bertabur kelapa (waktu kecil nyokap gw sering bikin nih). Ada juga yang ngejual bir pletok (100% tidak mengandung alkohol). Ga ketinggalan juga es potong/es lilin. Disini juga bs diliat dan diicip2 buah2 yang uda jarang ditemuin seperti buah lobi2 dan buah menteng (kata panitianya bsk bakal didatangkan buah gohok dan kesemek).

15 April, 2010

Lampu Merah

Disadari apa ga, lampu merah di Jakarta menjadi lebih lama semenjak koridor busway dibangun dimana2. Gw inget banget dulu waktu kecil, bokap gw suka nyuruh gw ngitung tiap berenti dilampu merah. Biasanya baru 30an tau2 uda jalan. Sekarang dengan dipasangnya timer digital, bisa diliat berapa lamanya lampu2 merah yang dijalan2 besar di Jakarta.

Tadinya gw pikir lampu merah di perempatan harmoni yang dari monas menuju pasar baru yang lama ternyata lampu merah di perempatan Senenlah yg luaaammmaaa banget. Bukan cuma gw aja yang bilang, gw sempat gooling bahkan lampu merah perempatan Senen ini dibilang lampu merah terlama di Indonesia. Lampu merahnya selama 360an detik alias 6menitan. Lampu merah yg lama ini ga sebanding dengan lamanya lampu hijau. Untuk lampu hijau yg dari arah Salemba menuju Gunung Sahari dan Cempaka Putih hanya berselang 70 detik saja. Bandingin lamanya nunggu lampu merah dengan waktu lampu hijaunya. Udah lama2 nunggu ga taunya ga kebagian lampu hijau, harus nunggu 6 menit lagi….huff

11 April, 2010

Nyaris terlupakan

Dahulu sebelum adanya XXI dan BLITZ, selain di bioskop2 21cineplex group, di Jakarta ada tempat cozy buat nonton namanya MPX Grande. MPX Grande ini bukan sindikat perbioskopan seperti 21 dan Blitz. MPX Grande ini hanya ada di satu tempat, yaitu di komples perbelanjaan Pasaraya Grande Blok M Jakarta. Biokop ini dulu bisa dikatakan high class dan lebih tinggi dari bioskop2 21 saat itu. Harganya juga lebih mahal dari 21 saat itu. Harga yg mahal ini diganjar dengan lobby yang exclusif, luas dan nyaman, teater yang lebih dari 4 (dulu 21 Cuma ada 4 teater), tempat duduk yang lebih banyak, lebar dan nyaman. Ditambah lagi teater 1 nya menggunakan tata suara THX. Sakin exclusifnya, MPX Grande ini sering dipergunakan untuk acara2 spesial seperti pemutara film perdana, nonton bareng dan sejenisnya.

09 April, 2010

Mencari...

Gw bukan tipe org yg suka gonta ganti sesuatu. Kalau gw uda cocok n nyaman dengan produk tertentu gw pasti akan setia banget make produk tersebut, termasuk kl produk tersebut ngeluarin varian baru, gw pasti pingin nyoba juga. Gw memang tipe konsumen setia (dr sini uda ketawan kan kl gw termasuk cowo setia kan...heheheh). Gw akan susah kl disuruh beli yg bukan produk tersebut. Hal ini yg sekarang gw lagi alami. Gw make provider XL buat nmr hp gw uda 10 thn tanpa berhenti sekali (hayo gw brani tarohan pasti nmr hp elo semua ga ada yg lbh dr 5 thn deh). Waktu XL ngeluarin varian baru si Jempol, gw sampe punya juga tp ga lama juga makenya (dl repot punya hp 2). Trus pas gw tau XL ngeluarin simcard khusus internet unlimited gw langsung nyari n make. Walhasil selama setahun kebelakang ini gw make internet unlimited dr XL.

06 April, 2010

helm

Dari 1 April kemarin para pengendara motor (di JaDeBoTaBek, gw ga tau deh diluar itu) diharuskan mematuhi peraturan baru mengenai penggunaan helm. Peraturan ini mewajibkan bukan hanya pengemudi motor tp juga penumpangnya, menggunakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Helm yang memenuhi SNI ini adalah helm yang fullface dan halfface dengan cangkang yg kuat serta bila pembuatan setelah tanggal 1 April 2010 harus ada tanda SNI. Karena diakui bahan bakunya mahal maka helm2 ini dapat dipasti berharga minum 65rb, bila ada yg menjual dibawah 65rb dan ada tanda SNI dapat dipastikan itu helm palsu. Untuk helm import sendiri, bila diimport setelah tgl 1 April 2010 harus juga ada tanda SNI karena bila tidak maka helm itu adalah helm selundupan.

Seperti biasanya, setiap keluar peraturan baru pasti ada yg pro dan kontra. Buat gw sendiri sebenernya ga masalah karena gw sadar jg pentingnya helm yg kuat yg dapat melindungi kepala. Buat gw sendiri gw punya dua helm yang (menurut gw) uda memenuhi SNI walau gw beli jauh sebelum peraturan ini dikeluarkan. Gw sendiri uda merasakan ampuhnya helm fullface gw waktu gw tergelincir dari motor.
Selain kedua helm itu, gw juga punya helm helm cetok. Hel cetok ini selalu ada dibagasi motor Honda gw buat jaga2 kalau ada yg mau numpang (gratis tanpa bayar tentunya, gw kan bukan ojek hehehe). Karena uda jelas2an helm cetok ga memenuhi SNI berarti gw ga bs lagi bawa helm cetok. Kakak gw yg suka nebeng pas pulang kantor ama gw ini (yaaa..ketawan deh siapa yg sering numpang ama gw) suka parno kl ngeliat polisi2 di sepanjang jalan Sudirman – Thamrin. Jadinya begitu ada peraturan ini dia langsung beli helm halfface tanpa bilang2 ke gw dan nyuruh gw buat bawa2 helm itu sehingga dia bisa tenang ngebonceng ama gw.

Mau2 ga mau buat nyenangin kakak gw ini (dan memenuhi paraturan baru tentunya), gw ngebawa helm pemberian kakak gw ini. Yang jadi masalah adalah gimana gw ngebawanya. Helm ini jelas ga bisa masuk ke bagasi motor gw. Gw juga ga punya sangkutan barang yg ada dibawah stang. Lagian kl gw gantung n tau2 kehujanan helm itu pasti basah kemasukan air hujan. Akhirnya gw taro dijok belakang gw dengan diikat pake jaring karet. Ternyata ini ngerepotin gw kalau mau naik n turun motor. Kaki gw yg ga panjang ini susah banget ngelewati tinggi jok motor plus helm buat naikin motor (huff….susahnya jadi orang yang ga tinggi).


Naik motor? Jangan lupa pake helm

03 April, 2010

Nonton 3D enakan dimana?

Pertanyaan ini ga cuma sekali ditanyain ke gw. Apalagi film2 3D memang mulai banyak bermunculan. Terkadang gw bingung mau ngasih jawaban apa karena semuanya ada kelebihan dan kekurangannya. Paling2 gw cuma ngasih tau perbedaan2 yg ada dan perbedaan itu berdasarkan atas dimana 3d itu diputer, di Blitz atau di XXI . Berikut perbedaan2 yg gw rasain sendiri :

Teknologi
Blitz memakai teknologi RealD 3D sedangkan XXI memakai teknologi Dolby 3D. Kalau mau tau secara teknisnya elo klik aja dimasing2 nama tadi ya, yg jelas RealD 3D adalah teknologi terbaru dari teknologi 3D yg ada. Buat gw, lbh berasa efek 3Dnya yg di Blitz. Lebih nyata.
Kacamata
Karena tekniknya beda maka kacamatanya juga beda. Dari modelnya kacamata Blitz lebih kaya kacamata item biasa, kaya kacamata cengdem (seceng adem). Kalau di XXI sedikit bermodel dengan gagang kacamatanya yg lebih tebal. Karena gagang kacamatanya lebih tebal, cahaya yg dr samping kacamata jd ga masuk dan ga bikin silau. Sayangnya kacamata di XXI ternyata terlalu menekan bagian belakang kuping sehingga bikin kepala jd sakit. Dari segi ukuran gw ga liat adanya kacamata untuk anak2 di XXI, ga seperti di Blitz yg emang menyediakan kacamata untuk anak kecil
Kenyamanan tempat duduk
Dari dulu gw selalu berpendapat tempat duduk di Blitz Grandindo, MOI dan Paris Van Java sempit dan kurang nyaman kecuali yg di Blitz yg Pacific Place (gw blm pernah ntn yg di Teras Kota BSD). Berbeda di XXI yang memang gw akui tempat duduknya lebih besar, lebih empuk dan nyaman. Tapi walaupun begitu di Blitz terdapat extension tempat duduk buat anak2 yg masih kecil jd ga perlu takut si anak ketutupan ama org yg duduk didepannya.
Tiket
Range harga tiket di Blitz 35.000 – 100.000 pertiket, sedangkan XXI hanya 25.000 – 75.000.

Jadi biasanya kl gw liat org itu bukan movie freak atau cuma sekedar mau tau, gw suruh nonton di XXI tp kl mau bawa anak2 kecil gw akan nganjurin nonton di Blitz biar si anak lbh nyaman nontonnya (toh film 3D emang lbh byk buat film anak2). Tp buat gw pribadi uda jelas lah gw lebih suka nonton 3D di Blitz, biar mahal tp puas.

Nah film 3D yg baru aja diputer di bioskop (dan br gw tonton pastinya hehehe) adalah Clash of The Titans. Film ini seharusnya ditayangkan akhir thn lalu tp karena mau dibikin versi 3D_nya, jdnya molor sampe sekarang. Mungkin karena memang awalnya ga untuk 3D jdnya efek 3Dnya ga sebanyak dan seseru Avatar. Untuk ceritanya sendiri, kl uda nonton Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief, film ini adalah versi zaman dulunya.



Ada yg mau ngajak gw nonton 3D?