Cemburu Itu Peluru

Bagi yang mempunyai akun twitter yang suka fiksi pasti sudah tak asing lagi dengan akun @fiksimini. Setelah sukses menghimpun lebih dari 65000 pengikut dan mempunyai komunitas fiksimini diberbagai daerah, para pentolan fiksimini ini kemudian mengeluarkan buku yang berjudul Cemburu Itu Peluru.

 

Buku dan DVD Cemburu Itu Peluru

Cemburu Itu Peluru adalah kumpulan fiksi kilat yang merupakan jabaran fiksimini dari 5 penulis. Kelima penulis ini sebenarnya bukanlah penulis sesungguhnya. Mereka masing-masing mempunyai profesi yang berbeda-beda. Persama dari mereka adalah mereka suka menulis. Mereka adalah Novita Poerwanto (perbankan), Andy Tantono (wiraswata), Erdian Aji (vokalis Drive), Oddie Frente (karyawan swasta), Kika Dhersy Putri (creative director). 

Walaupun semua fiksi di buku Cemburu Itu Peluru berasal dari fiksimini, kelima penulis ini mempunyai gaya bercerita yang berbeda-beda. Jangan berharap fiksi yang panjang lebar dengan kata-kata yang mebosannkan, di sini fiksi yang disuguhkan hanya 1 sampai 1,5 halaman saja dengan ending yang bisa sangat nendang.  Diantara kelima penulis ini, ada dua yang sepertinya patut mendapatkan perhatian.

Yang pertama adalah sang vokalis Erdian Aji. Fiksi yang disuguhkan ini lebih banyak seperti suatu seni bermain dengan kata. Aji memberikan bahwa fiksi tidak harus berasal dari banyak kata yang berurutan tapi juga bisa dari beberapa kata saja dan tata letak dari kata-kata itu sendiri. Lihat saja di karyanya yang berjudul ‘Sesuatu Tentangmu Yang Tidak BIsa Aku Sampaikan Dengan Kalimat Yang Tidak Sederhana’ ‘Sudahlah’ dan ‘Pengakuan Seorang Pengecut’. Hati-hati apabila membaca ‘Doa Anak Soleh’, jangan terburu menilai ini sebagai cerita biasa pada halaman pertamanya karena dibaliknya terdapat 1 paragraf yang bisa menghela nafas.

Yang kedua adalah Kika Dhersy Putri. Diantara kelima penulis, Kika inilah yang bisa dibilang jawaranya. Semua fiksinya benar-benar mengena dan endingnya mampu membuat orang berdecak dan menghela nafas. Lihat saja di karyanya yang berjudul ‘Video Ulang Tahun’ yang menunjukan trauma yang dalam. Atau ‘Anemia’ dan ‘Pada Sebuah Lidah’ yang ternyata buka cerita tentang manusia. Kikapun juga menyuguhkan beberapa fiksi percintaan seperti ‘Susi Yang Bukan Susi’ dan ‘Cinta Di Balik Kutang’, tapi tentunya saja bukan percintanya yang umum dibahas. Kepiawaian Kika dalam berfiksi ditunjukan dengan terpilihnya salah satu karyanya, yaitu ‘Cemburu Itu Peluru’ menjadi judul kumpulan fiksi ini.

Buku yang dibandrol dengan harga 58000 rupiah dijual dengan bonus DVD yang berisi 9 film mini. Yup film mini ini adalah berkembangan dari fiksimini dalam bentuk film. Disebut dengan film mini karena durasi yang lebih pendek dari film pendek yaitu, kurang dari 5 menit. Walau demikian film ini sudah dapat menggambarkan fiksi yang ada. Film mini diambil dari fiksi-fiksi yang ada di buku ini juga. Sehingga bila terasa bingung dalam membacanya, dengan film mini dapat menjadi jelas maksudnya.  Film mini ini selain dibuat oleh komunitas fiksimini yang berada di Jakarta, juga dibuat oleh komunitas fiksimini Surabaya dan Bandung. 

Walaupun film ini merupakan termasuk film indie dengan berdurasi singkat, film-film ini dibuat dengan serius. Backsound dan Soundtrack masing-masing film juga sangat diperhatikan. Soundtrack Opening DVD ini dan soundtrack film ‘It’s Susi’ tidak bisa diabaikan. Bahkan Erdian Aji juga menyumbangkan lagu yang khusus dibuat untuk filmnya yang bertajuk ‘Aku Rindu dada Montokmu’.

Dari kesembilan film ini, ada dua film yang patut dicatat, yaitu ‘Tangan Keduanya’ dan ‘Baby Blues’. Film ‘Tangan Keduanya’ menunjuan keminimalisan suatu film dapat memberikan arti yang dalam. Sedangkan ‘Baby Blues’ dibuat  dengan bergaya animasi yang suram.

Menulis itu mudah.........katanya